2/10/2012

Say 'no' to Horrorism

Dalam dunia perfileman modern ini, gak bisa di pungkiri film-film genre horror masuk top-three yang lagi naik daun (meskipun gue gak tau siapa 2 genre lainnya). Berbagai hantu pendatang baru banyak bermunculan, artis lokal yang sudah tenar ( re: pocong, kuntil, gendruw, suster, dll), dan bule (re : vampir, drakula, chucky). Gue juga sempat 'kenalan' sama hantunya Insidious dan hantu Toby (bintang utamanya PActivity 3). Dan menurut gue, film terhorror yg sempat bikin gue terharu, tapi malah dikirain nangis, tuh Insidious (adegan boneka kampret loncat dari dalam lemari).


Tapi, dengan jujur gue akuin 'kealergian' gue menghadapi film-film horror. Hingga beberapa hari yg lalu ada rekan kerja gue nanyain, alasan gue gak suka film horror.


Hal-hal yang biasa gue perbuat kalo terpaksa nonton film horror :
1) Pasang headset
2) Pake hooddy nutup sampe mata
3) Main hp
4) Nge update galau di twitter
5) Bolak balik WC


Dan gue punya beberapa alasan kenapa gue... Gak doyan film horror...
1) Gue merasa gak level harus nonton Horror (nonton hantu). Di film horror pada umumnya manusia yang di terror hantu. Gue gak setuju. Gue ngerasa pangkat manusia itu lebih tinggi dari hantu/setan. Ngapain harus kita yg di dihantuin. Coba sesekali ada film horror, tapi ceritanya manusia yg mengmanusiain para hantu. Serrrr


2) Gue nonton, 90% buat hiburan. Kalo nonton horror cuma buat bikin lemah jantung , sebagai calon Pengusaha gue merasa rugi.


3) Film horror itu jahat banget. Belakangan ini film horror banyak menjadikan nenek-nenek sebagai hantu. Bayangin, udah nenek, harus jadi hantu pula! Betapa kasihannya masa tua yg harus mereka jalani. Ini juga berdampak pada produsen susu nenek-nenek, mereka kekurangan pemasukan krna adanya nenek-nenek yang berubah menjadi hantu dan kuat. Hm, gue himbau buat para nenek-nenek kalau bisa buat demo soal itu. Dan sekarang harapan gue buat masa tua nanti gak, semoga gue gak berubah jadi hantu.


4) 99% film horror gak happy ending


5) Sedikit banget amanah positif yg bisa kita ambil dari film horror. Menurut gue lebih banyak yang bisa diambil amanah dari iklan yg berdurasi paling lama 2menit, daripada horror


6) Film horror gak cocok buat tingkat imajinasi gue yang liar. Mungkin besar kemungkinan gue menghayal yang lebih seram dari yang ada di film. Hahaha yoi coy ini emang agak narsis tapi nyata


7) Terpengaruh sama pendapat teman gue waktu SD. He said, 'film hantu itu malah bikin tambah takut. Bikin takut bobok sendiri'. Dan itu benar banget, setelah jarang nonton horror gue bisa bobok sendirian.


So, sebenarnya ngapain coba nonton horror? Masih banyak tontonan yg lebih pantas. Soal film, selera gue suka film-film yang berwarna, ceritanya imajinatif, kreatif, logistic, nontonnya bisa dinikmati. Beginian banyak gue dapat di genre Adventure, Drama Comedy, and Cartoon. I do love that kinds of movie :)


Buat bonus, gue kasih tau beberapa film favorit gue sampai saat ini:
-3 Idiots, -Legend of the Guardians, -Harry Potter, -Up, -Sherlock Holmes, -Real Steel, -CJ7, -Hangover, -Rush Hours, -Diary of Wimpy Kid, -Petualangan Sherina, -Sang Pencerah, -How to Train Your Dragon, .... And so on like them :)

No comments:

Post a Comment